Senin, 23 Desember 2013

ANALISIS BAHAN BAKAR NABATI SEBAGAI SOLUSI KRISIS BAHAN BAKAR

ANALISIS BAHAN BAKAR NABATI
SEBAGAI SOLUSI KRISIS BAHAN BAKAR

Krisis energi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Sumber energi fosil berupa minyak bumi, gas alam dan batu bara yang selama ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan industri dan transportasi semakin menipis seiring dengan bertambahnya waktu. Hal ini mengakibatkan semakin berkurangnya energi fosil yang ada di Indonesia.

A.    Pengertian energi  fosil
Energi fosil adalah “ energi yang berasal dari sisa-sisa hewan yang sudah mati tertimbun di dalam tanah berjuta-juta tahun yang lalu. Contoh : bensin, solar, kerosin, minyak tanah.” (Prayugo,2009) adapun pengertian lain yaitu “ energi yang tak terbarukan dan akan habis pada beberapa tahun yang akan datang” (Nashiruddin,2013)
Jadi, energi fosil adalah energi yang berasal dari sisa-sisa hewan yang sudah mati tertimbun dalam tanah selama berjuta-juta tahun yang lalu yang tidak bisa di daur ulang dan akan habis pada beberapa tahun yang akan datang. Karena energi fosil bersifat tidak bisa di daur ulang maka jika energi ini digunakan terus menerus maka ketersediaan energi fosil akan semakin menurun dan kemudian habis, karena itulah diperlukan energi alternatif agar jumlah penggunaan energi fosil berkurang.


B.    Pengertian energi alternatif
Energi alternatif adalah “istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konversional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut”(savanna,2011) arti lain menyebutkan “solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihasilkan oleh energi fosil”(Nashiruddin,2013)
Jadi energi alternatif merupakan energi yang dapat menggantikan bahan bakar fosil dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang dapat didaur ulang. Salah satu energi yang dapat didaur ulang dalam mengatasi krisis energi adalah bahan bakar nabati (BBN).

C.    Bahan bakar nabati (BBN)
Bahan bakar nabati adalah “ sejenis bahan bakar yang bahan bakunya berasal dari sumber daya nabati, yaitu kelompok minyak dan lemak seperti minyak sawit, minyak kelapa, minyak kanola, minyak kedelai, kacang tanah, jarak pagar . . . .”(Prastowo,2009)
Bahan bakar nabati adalah bahan bakar yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman.
(Gabriel.J.F.,2001:149) Minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman dipisahkan lagi, yaitu berasal dari daun-daunan, kulit, biji buah, sari bunga pohon, akar, rumput, … .
1.    Berasal dari biji-bijian : minyak jarak (Ricinus comunis), minyak Makassar (Schleichera trijuga).
2.    Berasal dari biji buah : minyak tuang (biji buah Aluerites cordata), minyak kakao, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak dammar atau ladam, minyak bijan, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kacang tanah, minyak kedelai, minyak alpukat, minyak zaitun (Olive).
3.    Berasal dari sari bunga : minyak cengkeh, minyak neroli (Citrus bigardia, Citrus aurantium), minyak lavender (Lavendula latifolia), minyak yasmin, minyak pepermin (Metha piperita), minyak adas manis ( Lilicium verum) … .
Berdasarkan minyak yang dapat dihasilkan oleh tanaman dan tumbuhan di atas, tidak samua dapat dijadikan BBN .
“Pembeda dalam memilih tanaman penghasil BBN agar diperoleh hasil minyak yang cocok sebagai BBN antara lain nilai-nilai bakar hasil minyaknya, yang parameternya dapat berupa : titik bakar, kekentalan,nilai kalori dan lainnya”.(Prastowo,2009)

tabel parameter minyak yang cocok sebagai BBN

Berbagai sumber bahan nabati diatas, dapat dijadikan energi alternatif untuk mengurangi penggunaan terhadap bahan bakr fosil, seperti kelapa, kelapa sawit dan jarak pagar dapat digunakan menjadi energi alternatif yaitu sebagai bahan baku biodiesel yang dalam pemanfaatannya dapat dicampur dengan solar dengan bilangan tertentu untuk menaikan bilangan oktan. Dengan demikian seiring berkembangnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dapat mengurangi pemakaian solar secara keseluruhan. Karena bahan baku terbuat dari bahan nabati, penggunaan biodiesel ini ramah lingkungan. Selain manfaat yang ramah ingkungan, bahan baku biodiesel ini, seperti kelapa sawit mudah diperoleh di Indonesi, karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar  kelapa sawit di dunia.
Selain biodiesel, salah satu produk bahan bakar nabati yaitu bioetanol. Bioetanol merupakan cairan biokimia yang berasal dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat. Bahan baku yang digunakan adalah bahan yang terdiri dari gula sederhana, seperti tebu dan gandum manis ataupun bahan baku yang menghasilkan tepung, seperti jagung .
Bioetanol ini bertujuan menghasilkan konsentrasi alcohol yang cukup besar karena itu proses pembuatan bioetanol ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu :
1.    Persiapan bahan baku
2.    Fermentasi
3.    Destilasi/ pemurnian.
Pada tahap pertama yaitu, persiapan bahan baku merupakan persiapan bahan baku yang akan digunakan untuk menghasilkan gula sederhana. Pada tahap kedua, yaitu fermentasi menghasilkan etanol dan CO2 yang dihasilkan dari gula sederhana (glukosa dan fruktosa) dengan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi. Pada tahap akhir, yaitu destilasi/ pemurnian, yaitu proses memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol) yang akan menghasilkan  95% volume konsentrasi etanol.
Biodiesel dan bioetanol merupakan bahan bakar yang terbuat dari bahan bakar nabati karena itu biodiesel dan bioetanol merupakan produk bahan bakar nabati. Manfaat yang dihasilkan daari penggunaan biodiesel dan bioetanol adalah :
1.    Ramah lingkungan
2.    Aman terhadap mesin kendaraan
3.    Jarak tempuh yang digunakan lebih jauh dari pengunaan bahan bakar fosil sekitar 20%
4.    Pembakaran yang dihasilkan sempurna
5.    Irit hingga 20%.
Dari banyak manfaat yang dihasilkan oleh energi alternatif BBN ini, dalam penggunaan BBN ini mengalami beberapa kesulitan, yaitu :
1.    Diperlukan lahan yang sangat luas untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok BBN
2.    BBN yang bersumber dari bahan pangan seperti, jagung dan kelapa dalam jangka panjang akan mengalami kesulitan bahan pangan, sehingga akan mengakibatkan kenaikan harga pangan .
3.    Diperlukannya pasokan air untuk irigasi bahan baku BBN, yang akan mengakiatkan masalah kesulitan air.
4.    Dikhawatirkan akan terjadi kerusakan hutan akibat penanaman yang berlebihan untuk bahan pokok BBN
5.    Banyak kendaraan yang belum di setting untuk penggunaan BBN.

KESIMPULAN

Dalam penggunaan energi alternatif BBN banyak manfaat yang diperoleh,seperti :
1.    Ramah lingkungan
2.    Aman terhadap mesin kendaraan
3.    Jarak tempuh yang digunakan lebih jauh dari pengunaan bahan bakar fosil sekitar 20%
4.    Pembakaran yang dihasilkan sempurna
5.    Irit hingga 20%
.Namun ada beberapa kesulitan dalam merealisasikan program energi alternatif BBN ini, seperti :
1.    Diperlukan lahan yang sangat luas untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok BBN
2.    BBN yang bersumber dari bahan pangan seperti, jagung dan kelapa dalam jangka panjang akan mengalami kesulitan bahan pangan, sehingga akan mengakibatkan kenaikan harga pangan .
3.    Diperlukannya pasokan air untuk irigasi bahan baku BBN, yang akan mengakiatkan masalah kesulitan air.
4.    Dikhawatirkan akan terjadi kerusakan hutan akibat penanaman yang berlebihan untuk bahan pokok BBN
5.    Banyak kendaraan yang belum di setting untuk penggunaan BBN.
Jadi dalam program penggunaan energi alternatif BBN diperlukan kesiapan dalam pengelolaan bahan baku BBN sehingga program ini dapat terealisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Gabriel, J.F., Fisika Lingkungan, Jakarta :Hipokrates, 2001
Prastowo, B.,(2009)  Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Tersedia : perkebunan.litbang.deptan.go.id, (31 Maret 2013)
Nashiruddin (2013) 7 Sumber Energi Alternatif Pengganti Energi Fosil. Tersedia :
http://www.anashir.com/2013/02/151125/422557/7-sumber-energi-alternatif pengganti-energi-fosil, diambil tanggal (31 Maret 2013)
Prayugo, A.(2009) Energi Alternatif. Tersedia : agusprayugo.wordpress.com, diambil tanggal (31 Maret 2013)

3 komentar:

  1. indonesia kenapa belum nyoba yah ?

    BalasHapus
  2. kan di atas uda disebutin a kendalanya hehheu.

    BalasHapus
  3. nih a kenapa di Indonesia belum terealisasi
    1. Diperlukan lahan yang sangat luas untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok BBN
    2. BBN yang bersumber dari bahan pangan seperti, jagung dan kelapa dalam jangka panjang akan mengalami kesulitan bahan pangan, sehingga akan mengakibatkan kenaikan harga pangan .
    3. Diperlukannya pasokan air untuk irigasi bahan baku BBN, yang akan mengakiatkan masalah kesulitan air.
    4. Dikhawatirkan akan terjadi kerusakan hutan akibat penanaman yang berlebihan untuk bahan pokok BBN
    5. Banyak kendaraan yang belum di setting untuk penggunaan BBN.
    Jadi dalam program penggunaan energi alternatif BBN diperlukan kesiapan dalam pengelolaan bahan baku BBN sehingga program ini dapat terealisasi.

    BalasHapus